Peralatan Input

Jenis-jenis Peralatan Input

1. Keyboard

A. Jenis-Jenis Keyboard

Bentuk keyboard secara umum sama dengan tombol pada mesin ketik, perbedaannya adalah jumlah tombol keyboard untuk aksara, angka dan perintah lainnya lebih banyak dari pada yang terdapat pada mesin ketik. Data atau perintah dapat dimasukkan ke dalam komputer melalui keyboard. Jadi keyboard merupakan penghubung antara manusia dan komputer. Bentuk keyboard yang pernah diciptakan sejauh ini, yaitu:

1) Keyboard QWERTY

Keyboard QWERTY, dibuat berdasarkan layout mesin tik. Tata letak ini ditemukan oleh Scholes, Glidden dan Soule pada tahun 1878, dan kemudian menjadi standar mesin tik komersial pada tahun 1905. Keyboard QWERTY didesain sedemikian rupa sehingga key yang paling sering ditekan terpisah letaknya sejauh mungkin, sehingga bisa meminimalkan kemacetan pada saat mengetik (pada mesin ketik mekanik). Meskipun tata letak QWERTY sangat luas pemakaiannya, tetapi memiliki beberapa kelemahan dan ketidakefisienan. Misalnya, 48 persen dari gerakan diantara huruf yang berurutan harus dilakukan dengan sebuah tangan. Hanya 32 persen ketukan yang dilakukan pada home row (baris awal dari posisi jari pada keyboard). Beban tangan kiri lebih besar dari tangan kanan (56 persen). Contoh paling nyata dari ketidakefisienan tata letak QWERTY adalah pengetikan huruf ‘a’ yang cukup sering dipakai, tetapi harus dilakukan oleh jari kelingking yang paling lemah.

2) Keyboard DVORAK

Keyboard jenis DVORAK yang dibuat pada tahun 1936. Keyboard Dvorak diciptakan berdasarkan prinsip kerja biomekanis dan efisiensi. Susunan letak tombol huruf lain dengan jenis Qwerty yaitu dibuat sedemikian rupa, sehingga 56 % ketukan ada pada tangan kanan dan jari-jari yang bekerja lebih banyak adalah jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Huruf-huruf yang ada pada baris tengah lebih sering diketuk kira-kira sampai 70 % dan perpindahan antar baris hanya sekitar 10 % sehingga kelelahan jari-jari sangat banyak berkurang.

Walaupun keyboard jenis Dvorak sudah lebih baik dari pada jenis Qwerty, akan tetapi karena kalah duluan dalam hal pemasarannya dengan jenis Qwerty. Kemungkinan untuk laku menggantikan keyboard yang sudah ada belum dapat dipastikan sehingga keyboard jenis lama (Qwerty) masih tetap digunakan.

3) Keyboard KLOCKENBERG

Keyboard jenis KLOCKENBERG dibuat dengan maksud menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua bagian keyboard (bagian kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah. Selain dari pada itu, keyboard Klockenberg tombol-tombolnya dibuat lebih dekat (tipis) dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman untuk bekerja. Keyboard Klockenberg tampak lucu karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya dan relatif lebih banyak memakan ruang.

4) Keyboard Maltron

Tak seperti keyboard pada umumnya yang datar, keyboard ini dibuat agak cekung ke dalam. Dengan pertimbangan bahwa pada saat jari-jari diposisikan akan mengetik, maka jari-jari itu dijamin tidak akan membentuk satu garis lurus. Produsen Maltron berkeyakinan bahwa pada dasarnya, hanya digunakan 8 jari dari sepuluh jari yang tersedia ketika manusia mengetik dengan keyboard biasa.Dengan mengetik di keyboard biasa, maka jari tangan harus beradaptasi dengan bentuk keyboard. Hal ini diklaim oleh mereka dapat menyebabkan RSI (Repetitive Stress Injuries). Sementara, dengan menggunakan Maltron, keyboardnyalah yang akan menyesuaikan dengan tangan. Dengan bentuk yang unik seperti ini, Maltron menjamin kenyamanan jari tangan di saat mengetik sehingga tidak menyebabkan RSI bahkan bisa jadi akan meningkatkan kecepatan mengetik sebab yang digunakan adalah 10 jari bukannya 8 jari.

5) Keyboard CHORD

Hanya mempunyai beberapa tombol antara 4 sampai 5. Untuk memasukkan suatu huruf harus menekan beberapa tombol secara bersamaan. Ukurannya kompak, sangat cocok untuk aplikasi yang portabel. Waktu pelatihan singkat, penekanan tombo-tombol mencerminkan bentuk huruf yang diinginkan Kecepatannya tinggi Kurang populer, karena pada pemakaian yang lama akan menyebabkan kelelahan pada tangan.

6) Keyboard Alphabetik

Tombol-tombol yang ada pada keyboard alphabetik disusun persis seperti pada tata letak QWERTY maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet. Keyboard alphabetik juga tidak dapat menyaingi popularitas tata letak QWERTY, tetapi biasanya banyak ditemui pada mainan anak-anak, sehingga anak-anak diajar mengenal huruf alphabet. Bagi pengguna yang bukan tukang ketik, barangkali tata letak ini cukup membantu. Tetapi, dari hasil pengujian, penggunaan tata letak seperti ini justru memperlambat kecepatan pengetikan.

7) Keyboard Numeric

Untuk memasukkan bilangan dalam jumlah yang besar, orang lebih suka menggunakan tombol numerik (numeric keypad) yang tata letak tombol-tombolnya dapat dijangkau dengan tangan.

B. Cara Kerja Keybord

Sebuah keyboard seperti miniatur komputer. keyboard mempunyai prosesor sendiri dan rangkaian sirkuit yang membawa informasi menuju dan dari prosesor tersebut. Bagian terbesar dari rangkaian keyboard berupa “key matrix”. “key matrix” adalah sebuah kisi rangkaian dibawah tombol-tombol keyboard. Di dalam keyboard, tiap rangkaiannya terputus (seperti saklar) pada titik dibawah tiap tombol. Ketika kita menekan sebuah tombol, tombol tersebut menekan sebuah saklar, menjadikan rangkaian tersambung dan mengalirkan arus listrik melaluinya. Jika kita lama pada tombol, prosesor mengenalinya sama dengan menekan tombol tersebut berulang-ulang.

Ketika prosesor menemukan rangkaian tertutup (tersambung karena adanya penekanan tombol), maka prosesor akan membandingkan lokasi yang rangkaian tertutup tersebut dengan peta karakter yang tersimpan dalam ROM (read only memory) keyboard. Peta karakter pada dasar nya adalah tabel daftar karakter yaitu daftar posisi tiap-tiap tombol atau kombinasi tombol beserta karakter yang direpresentasikannya. Sebagai contoh, peta karakter memberitahu prosesor bahwa menekan tombol “a” sendirian menghasilkan huruf kecil “a”, tetapi tombol Shift bersama tombol “a” bersama-sama akan menghasilkan huruf kapital “A”

Ø Tombol Fungsi dan Kegunaannya
F1 : Menjalankan fungsi pertolongan yang disediakan pada word
F2 : Memindahkan teks atau objek yang dipilih
F3 : Menjalankan perintah auto text
F4 : Mengulangi perintah sebelumnya
F5 : Menjalankan perintah find and replace atau goto
F6 : Menjalankan perintah other pane
F7 : Memeriksaan kesalahan ketik dan ejaan teks
F8 : Awal perintah penyorotan/pemilihan teks atau objek
F9 : Mengapdate field (mail merge)
F10 : Mengaktifkan menu
F11 : Memasukan field berikutnya (mail merge)
F12 : Mengaktifkan dialog save as

Ø Tombol Control
Ctrl A : Mamblok keseluruhan
Ctrl B : Mengorganisir faforite
Ctrl C : Menambah alamat halman webyang sedang dibuka ke favorite
Ctrl E : Menampilkan atau/menyembunyikan seart
Ctrl F : Mencari halaman web
Ctrl H : Menampakan/menyembunyikan history
Ctrl I : Menampilkan/menyembunyikan favorite
Ctrl O : Menampilkan kotak dialog open
Ctrl P : Mencetak halaman web yang sedang dibuka
Ctrl R : Merefresh halaman web terbaru
Ctrl V : Mempaste isi clipboard
Ctrl W : Keluar dari aplikasi dan menutup jendela
Ctrl X : Memotong blok terpilih
Ctrl Z : Membatalkan perintah dan menutup jendela

Ø Tombol Navigasi
Esc : Membatalkan dialog
Delete : Menghapus 1 karakter di sebelah kanan kursor
Backspace : Menghapus 1 karakter di sebelah kiri kursor
Insert : Menyisip karakter di posisi kursor
End : Memindahkan posisi kursor ke akhir baris

Ø Tombol Num Lock
Num Lock on : Mengaktifkan tombol numerik
Num Lock off : Mematikan tombol numeric

2. Mouse

A. Jenis-jenis Mouse

1) Mouse Bola

Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh Bill English di Xerox PARC pada awal tahun 1970. Ia menggunakan bola yang dapat berputar kesegala arah, kemudian putaran bola tersebut dideteksi oleh roda-roda sensor didalam mouse tersebut. Pengembangan tipe ini kemudian melahirkan mouse tipe Trackball, yaitu jenis mouse terbalik dimana pengguna menggerakkan bola dengan jari, yang populer antara tahun 1980 sampai 1990. Xerox PARC juga mempopulerkan penggunaan keyboard QWERTY dengan dua tangan dan menggunakan mouse pada saat dibutuhkan saja. Mouse saat ini mengikuti desain École polytechnique fédérale de Lausanne (EPFL) yang diinspirasikan oleh Professor Jean-Daniel Nicoud.

2) Mouse Optikal

Selain mouse bola, saat ini banyak digunakan mouse optikal. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola karena lebih akurat dan perawatannya lebih mudah dibandingkan mouse bola. Mouse optikal tidak perlu dibersihkan, berbeda dengan mouse bola yang harus sering dibersihkan karena banyak debu yang menempel pada bolanya. Mouse optikal pertama dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse jenis ini menggunakan LED (light emitting diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan mouse. Mouse optikal pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik bergaris-garis biru--abu-abu. Mouse optikal saat ini dapat digunakan hampir di semua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang memantulkan cahaya. Mouse optikal saat ini bekerja dengan menggunakan sensor optik yang menggunakan LED sebagai sumber penerangan untuk mengambil beribu-ribu frame gambar selama mouse bergerak. Perubahan dari frame-frame gambar tersebut diterjemahkan oleh chip khusus menjadi posisi X dan Y yang kemudian dikirim ke komputer.

3) Mouse Laser

Mouse laser pertama kali diperkenalkan oleh Logitech, perusahaan mouse terkemuka yang bekerja sama dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX 1000. Logitech mengklaim bahwa mouse laser memilki tingkat akurasi 20 kali lebih besar dari mouse optikal. Dasar kerja mouse optikal dan mouse laser hampir sama, perbedaannya hanya penggunaan laser kecil sebagai pengganti LED digunakan oleh mouse optikal. Saat ini mouse laser belum banyak digunakan, mungkin karena harganya yang masih mahal.Dari semua perkembangan mouse, yang tidak banyak berubah adalah jumlah tombolnya. Semua mouse memiliki tombol antara satu sampai tiga buah. Mouse pertama memiliki satu tombol. Kebanyakan mouse saat ini, yang didesain untuk Microsoft Windows, memiliki dua tombol. Beberapa mouse modern juga memiliki sebuah Wheel untuk mempermudah scrolling. Sementara itu, Apple memperkenalkan mouse satu tombol, yang tidak berubah hingga kini.Mouse modern juga Mouse modern juga sudah banyak yang tanpa kabel, yaitu menggunakan teknologi wireless seperti Infra Red, gelombang radio ataupun Bluetooth. Mouse wireless yang populer saat ini menggunakan gelombang radio ataupun Bluetooth. Sedangkan mouse yang menggunakan Infra Red kurang begitu populer karena jarak jangkauannya yang terbatas, selain itu juga kurang praktis karena antara mouse dan penerimanya tidak boleh terhalang.

B. Cara Kerja Mouse

Pada dasarnya, penunjuk (pointer) yang dikenal dengan sebutan “Mouse” dapat digerakkan kemana saja berdasarkan arah gerakan bola kecil yang terdapat dalam mouse. Jika kita membuka dan mengeluarkan bola kecil yang terdapat di belakang mouse, maka akan terlihat 2 pengendali gerak di dalamnya. Kedua pengendali gerak tersebut dapat bergerak bebas dan mengendalikan pergerakan penunjuk, yang satu searah horizontal (mendatar) dan satu lagi vertikal (atas dan bawah). Jika kita hanya menggerakkan pengendali horizontal maka penunjuk hanya akan bergerak secara horisontal saja pada layar monitor komputer. Dan sebaliknya jika penunjuk vertikal yang digerakkan, maka penunjuk (pointer) hanya bergerak secara vertikal saja dilayar monitor. Jika keduanya kita gerakkan maka gerakan penunjuk (pointer) akan menjadi diagonal. Nah, jika bola kecil dimasukkan kembali, maka bola itu akan menyentuh dan menggerakkan kedua pengendali gerak tersebut sesuai dengan arah mouse yang kita gerakkan.

3. Trackball

A. Jenis-jenis Trackball

1) Mini USB Mini Trackball

Mouse kecil untuk notebook anda yang menggunakan sistim trackball yang biasa sering kita jumpai di notebook yaitu dengan menggerakan tombol kecil untuk mengarahkan kursor yang ada. Penggunaannya sendiri tidak berbeda jauh dengan trackball biasa kecuali anda harus menggengamnya untuk menggunakan mouse yang satu ini. Mouse ini juga telah dilengkapi dengan tombol klik kanan dan kiri serta scroll yang biasa kita gunakan. Sedangkan di bagian bawahnya ada tombol kecil unuk membuat fungsi tombol scroll dapat berlari lebih cepat. Keuntungan penggunaan mouse seperti ini adalah kita tidak perlu dipusingkan dengan mencari tempat untuk meletakkan mouse di lain sisi, dengan memegang mouse ini terlalu lama, dijamin jari anda akan pegal. 

2) Trackball Mouse Numeric Keypad Hub

Mouse trackball ini digabungkan dengan 2 fungsi lainnya yaitu terdapat sebuah keypad numeric (angka) dan juga sebuah USB Hub yang terdiri dari 2 buah port USB.

B. Cara Kerja Trackball

Prinsip kerja trackball hampir sama dengan mouse. Perbedaan utama terletak pada konfigurasinya. Pada mouse operator harus menggerakan seluruh badan dari mouse tersebut, sedangkan pada trackball badan dari trackball tersebut tetap diam, tetapi tangan operatorlah yang menggerakan bola untuk menunjukkan perpindahan kursor. Dengan cara demikian, trackball cukup ditempatkan pada tempat yang sempit pada sebuah meja kerja. Arah dan kecepatan kursor pada layar ditentukan oleh arah dan gerakan rotasi bola yang ada di atas badan trackball.

4. Joystick

A. Jenis-jenis Joystick

1) Logitech Rumble

Jenis joystick diatas adalah jenis joystick yang paling sering digunakan pengguna game dikarenakan joystick tersebut dapat digunakan untuk game apa saja.

2) Logitech Racing Wheel

Jenis joystick ini berbentuk seperti stir mobil. Jenis joystick tersebut cocok khusus untuk game balap mobil. Jenis joystick berbentuk stir mobil ini memudahkan para pengguna game balap mobil untuk memudahkan permainan karena part yang digunakan hampir sama dengan penggunaan pada mobil asli. joystik ini juga digunakan oleh beberapa institusi terkait dalam penggunaan joystick ini seperti pada test drive yang menggunakan simulator dalam pembuatan sim.

3) Logitech

Jenis joystick diatas adalah jenis joystick yang berbentuk lonjong ke atas dan berfungsi untuk game pesawat terbang 

B. Cara Kerja Joystick 

Joystick Element
a. Stick
b. Base
c. Trigger 
d. Extra button
e. Autofire switch
f. Throttle
g. Hat Switch (POV Hat)
h. Suction Cup Joystick

Piranti penuding tak langsung. Gerakan kursor dikendalikan oleh gerakan tuas (pada joystick absolut) atau dengan tekanan padatuas. Pada joystick biasanya terdapat tombol yang dapat dipilih atau diasoasikandengan papan ketik.Alat ini digunakan untuk memindahkan obyek gambar dalam layar monitor,fungsinya hampir sama dengan mouse namun joystick hanya digunakan untuk 6 program game, dalam pengoperasiannya, joystick tidak memerlukan tempat yangluas. Setelah perintah mulai diterima oleh joystick maka joystick akan mengirimdata yang menunjukkan ID dari joystick ( 0×41 untuk joystik digital dan 0×73untuk joystick analog red mode ). Pada saat yang bersamaan dengan josytick mengirim ID mikrokontroler juga mengirim data ( 0×42 ) untuk meminta data dari joystick . Saat data (0x42) diterima maka joystick akan membalas denganmengirim data (0x52) sebagai pemberitahuan bahwa data akan segera dikirim.Setelah itu joystick mengirim data 6x8 bit yang berisi informasi tombol mana sajayang ditekan (semua tombol adalah aktif low.

5. Scanner

A. Jenis-jenis Scanner

Berdasar manfaat dan cara penggunaannya, scanner dapat dibagi menjadi beberapa jenis :

1) Flat Bed

Jenis ini adalah jenis yang paling banyak dijumpai, karena harganya relatif paling murah, cocok untuk penggunaan pribadi. Jenis ini dapat dicirikan dari bentuknya yang persegi panjang. Memiliki sebuah papan penutup, dan lapisan kaca tempat meletakkan gambar. Untuk menggunakannya anda harus meletakkan gambar satu persatu untuk setiap pengambilan gambar.

2) Automatic Document Feeder

Jenis ini memiliki kelebihan kemudahan dalam penggunaan. Anda dapat meletakkan gambar-gambar yang akan dibaca, selanjutnya alat ini secara otomatis akan mengambil sendiri gambar-gambar tersebut dan membacanya, untuk selanjutnya disimpan sebagai file dijital. Harganya sudah tentu lebih mahal dibanding jenis flat bed. Jenis ini memang cocok untuk perkantoran yang memiliki banyak gambar yang akan di-scan.

3) Handheld

Jenis ini membutuhkan keterampilan yang lebih dari penggunanya. Pengguna dengan tangannya akan menggerakan scanner ini di atas gambar yang akan dibacanya. Karena proses pembacaan data oleh scanner sangat sensitif, maka gambar yang dihasilkan kualitasnya kurang baik, akibat kecepatan gerakan yang tidak rata. Umumnya scanner jenis ini bersifat monochrome, atau tepatnya hanya dapat menghasilkan warna hitam putih saja. 

4) Drum

Jenis ini adalah jenis-jenis yang awal dikembangkan menggunakan photomultiplier tubes (PMT) untuk membaca data gambar. Jenis ini menghasilkan kualitas yang lebih baik di banding jenis lainnya. Namun karena harganya relatif mahal, maka jenis ini sudah tidak banyak digunakan. Banyak orang beralih menggunakan jenis flatbed berkualitas tinggi. Tetapi jenis ini masih tetap digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan kualitas yang baik, seperti museum atau seniman yang akan menyimpan hasil kerja seninya.

B. Cara Kerja Scanner

Ketika kalian meletakkan gambar/kertas diatas permukaan kaca scanner/pemindai dan menekan tombol mouse untuk memulai memindai yang terjadi adalah cahaya yang dipancarkan lampu scanner ke gambar akan segera dipantulkan, kemudian pantulan yang dihasilkan akan dibaca oleh sejumlah cermin menuju lensa scanner. Cahaya pantulan tersebut akhirnya akan sampai ke sensor CCD (CCD merupakan komponen inti dari scanner yang fungsinya untuk menangkap gambar/tulisan).

Kemudian sensor CCD akan mengukur intensitas cahaya dan panjang gelombang yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi tegangan listrik analog. Selanjutnya tegangan analog tersebut akan diubah menjadi nilai digital oleh ADC (Analog to Digital). Sinyal digital dari sensor CCD akan dikirim ke papan logik dan dikirimkan kembali ke komputer dalam bentuk data digital yang menunjukan warna pada titik-titik gambar yang dipantulkan. Gambar/tulisan yang telah terlihat di layar monitor komputer dapat disimpan ataupun diedit sesuai dengan kebutuhan.

Komentar

Postingan Populer