Peralatan Output

Jenis, Karateristik dan Cara Kerja Peralatan Output

1. Monitor

Ada 4 jenis monitor, yaitu sebagai berikut:

a. CRT (Chatode Ray Tube)

Monitor CRT merupakan monitor menggunakan media tabung sinar katoda atau kebanyakan orang menyebutnya dengan monitor tabung. Monitor CRT dibuat menggunakan tabung hampa untuk layarnya.

Karakteristik:

1) Harganya relatif murah
2) Mengkonsumsi listrik yang lebih besar
3) Merusak mata
4) Sinar radiasi yang kurang baik untuk kesehatan manusia
5) Memiliki bentuk yang cukup besar

Cara Kerja :

Alignment (penempatan) yang presisi pada sinar elektron merupakan hal yang penting: Sebuah deviasi yang kecil saja dapat menyebabkan fosfor yang salah tertembak sehingga menghasilkan gambar yang buram. Elektron diarahkan dengan dua cara. Pertama sebuah deflection yoke–sebuah kumparan kawat yang menciptakan sebuah medan magnet–mengarahkan elektron tersebut ke bagian belakang dari muka tabung, dan menyebabkan sinar tersebut berjalan melintang dari atas ke bawah tabung tersebut. Yoke tersebut dengan komponen elektronik pendukungnya adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap integritas dari gambar yang tampak di layar.

Sesaat sebelum elektron tersebut menyentuh fosfor, mereka melalui sebuah shadow mask atau aperture grille yang terletak sepersekian inci di belakang layar, yang menyaring tembakan elektron tersebut agar mengenai fosfor yang tepat. Pada sebuah monitor CRT shadow mask, selembar metal yang memiliki lubang-lubang mengarahkan elektron yang ditembakkan pada lingkaran fosfor. Pada monitor CRT aperture grille sinar diarahkan langsung melalui slot diantara kawat vertikal yang tipis. Pada kedua jenis monitor tersebut, ruang diantara lubang atau kawat tersebut (yang dikenal sebagai “dot pitch” pada jenis shadow mask dan “grille pitch” pada jenis aperture grille) menentukan seberapa detail gambar yang dihasilkan oleh monitor: Secara garis besar, semakin kecil pitch, semakin presisi penempatan sinar tersebut, sehingga semakin jelas gambar yang ditampilkan.

Resolusi sebuah monitor–yang juga berlaku sebagai pengukur tingkat kedetailan yang dapat ditawarkan oleh sebuah monitor–diukur dengan menggunakan angka pixel dan baris. Sebagai contoh, pada sebuah monitor CRT dengan resolusi 1024 kali 768, sinar elektron menyinari 1024 pixel saat melewati tabung secara horisontal dari kiri ke kanan. Saat mencapai tepi layar, sinar tersebut berhenti dan bergerak ke baris di bawahnya. Sinar ini akan melakukan proses yang sama terus-menerus hingga mencapai baris ke 768 dari pixel yang ada di layar. Saat sinar mencapai baris terbawah, ia akan kembali ke atas dan mulai bekerja kembali. Sebuah monitor dengan refresh rate 75Hz menyelesaikan 75 kali pekerjaan bolak-balik dari atas ke bawah selama satu detik! Bila sebuah CRT me-refresh gambar terlalu lambat, maka Anda akan melihat sebuah flicker atau kedipan di layar yang dipercayai menyebabkan kelelahan pada mata.

b. Monitor LCD (Liquid Cristal Display)

Tidak seperti Monitor CRT yang menggunakan tabung hampa, Monitor LCD menggunakan media cairan kristal.

Karakteristik:

1) Kualitas gambar lebih jernih dan tajam
2) Sinar yang di pancarkan LCD tidak melelahkan mata
3) Konsumsi listrik lebih hemat
4) Dimensi yang tipis dan ringan
5) Layar LCD cenderung lebih sensitif
6) Bentuk yang lebih ramping

Cara Kerja:

LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display. Secara sederhana LCD terdiri dari dua bagian utama yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah lampu. Lampu Backlight ini biasanya berwarna putih. Cara kerjanya sebagai berikut : kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus spektrum cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus spektrum cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar.

Untuk mengatur level gelap/terang (brightness) caranya dalah sebagai berikut : pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.

LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat. Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat misal sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.

Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Inilah yang menjadi salah satu kekurangan / kerugian monitor LCD.

c. Monitor LED (Light Emitting Diode)

Monitor LED memunculkan sebuah tampilan pada layar menggunakan emisi cahaya. Monitor LED menggunakan teknologi LED backlight. LED lebih efisien mengeluarkan cahaya.

Karakteristik:

1) Bentuknya lebih ramping dari LCD
2) Konsumsi listrik lebih hemat dari LCD
3) Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
4) Usia pemakaian LED lebih panjang
5) Dimensi monitor yang sangat tipis
6) Pencahayaan lebih baik dari LCD
7) Harga lebih mahal dari LCD
8) Lebih sensitif dibandingkan dengan LCD

Cara Kerja:

LED adalah dioda yang dapat mengeluarkan cahaya. Karena kemampuannya itu maka LED lebih sering dipakai sebagai indikator dalam suatu alat. Prinsip kerja LED. Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared, hijau/biru/merah dan ultraviolet. Cara Kerja LED. Kita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup ( polar ). Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Perhatikan bahwa 2 kawat ( kaki ) pada LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda.

d. Monitor Plasma

Monitor Plasma merupakan monitor yang menggunakan gas neon atau xenon yang diletakkan diantara dua lapisan plat kaca. Pada lapisan gas di aliri listrik yang memberi reaksi berupa penciptaan pixel. Monitor Plasma menggunakan teknologi gabungan, antara CRT dengan LCD.

Karakteristik:

1) Kualitas gambar lebih tajam dibanding dengan monitor lainnya
2) Bentuk ramping seperti LCD

Cara Kerja:

Sebuah Layar Datar Emisif Dimana Cahaya Dihasilkan Oleh Fosfor Yang Tereksitasi Oleh Sebuah Pelepasan Muatan Plasma Antara Dua Layar Datar . Gas Yang Dilepaskan Tidak Melepaskan Merkuri . Monitor Plasma ( Panel Display Plasma ) Menggunakan Warna Penuh Panel Datar Fosfor Untuk Menampilkan Gambar – Gambar , Sehingga Kombinasi Dan Reproduksi Warnanya Yang Dihasilkan Sangat Baik Dan Interaktif .

2. Printer

Ada 3 macam printer, yaitu:

a. Impact Printer

Printer ini sering juga disebut hammer, karena pencetakan dilakukan dengan memukulkan sekelompok pin (jarum) ke pita tinta. Letak pin-pin ini sangat berdekatan sehingga membuat tampilan huruf relatif tidak terputus. Jumlah pin yang ada sekitar 9 hingga 24 pin. Semakin banyak jumlah pin, maka hasil cetakan akan labih halus, sekalipun tak sehalus hasil cetakan kalaw menggunakan printer ink-jet ataupun laser. Selain itu, priter jenis ini seringkali berisik.

Karakteristik:

1) Kecepatan sekitar 50 – 500 cps
2) Kulitas terbagus, hampir, mendekati katikan

Cara Kerja:

Printer ini membentuk karakter dari sejumlah titk-titik Printer dot matrix mempunyai element yang terdiri dari jarum-jarum yang menekan pita sehingga dapat mencetak pada kertas. Cara mencetak tersebut dinamakan impact. Kelebihan dari printer ini adalah kecepatan cetaknya yang mencapai 400 cps, yaitu lima kali lebih cepat dan dapat mencetak graflk, tetapi kualitas hurufnya tidak sebagus letter Quality. Kelemahan Cara printer ini bekerja adalah mencetak dari kiri ke kanan kemudian dari kanan ke kiri pada baris berikutnya sehingga untuk mencetak satu baris teks menjadi lambat.

b. Non Impact Printer

Ada 2 jenis printer yang termasuk kedalam Non Impact Printer, yaitu: Printer laser jet dan Printer Inkjet.

Karakteristik:

1) Tidak berisik
2) Kulitas bagus
3) Kecepatan tinggi
4) Dapat mencetak teks dan grafik

Cara Kerja:

Cara kerja printer ini hampir sama dengan mesin fotocopy, perbedaanya pada mesin fotocopy bayangannya difokuskan pada silinder yang berputar sedangkan laser printer bayangannya diciptakan dengan titik per titik. Printer jenis ini bekerja dengan cara menyemprotkan cairan tinta ke kertas. Printhead printer inkjet diberi nama piezoelectric printheads.

c. Plotter
Plotter merupakan jenis printer yang dirancang secara khusus guna menghasilkan output komputer yang berupa gambar ataupun grafik. Dengan menghubungkan plotter pada sistem komputer, maka pelbagai bentuk gambar akan dapat disajikan secara prima. Landscape-arsitektur banyak menggunakan plotter guna menghasilkan gambar landscape, potongan pohon, ataupun untuk membantu memvisualisasikan efek dari segala kegiatan yang ada.

Karakteristik:

1) Tidak berisik
2) Kualitas warna sangat tinggi
3) Kecepatan lambat

Cara Kerja:
Pen plotter mencetak gambar dengan menggerakan suatu pena pada permukaan kertas. Oleh karena itu, plotter hanya dapat menggambar garis ketimbang gambar raster seperti pencetak biasa. Walau tidak bisa mewarnai satu blok warna langsung, plotter dapat mengarsir beberapa garis yang berdekatan dengan satu-sama lain untuk menghasilkan sesuatu yang serupa. Pen plotter memiliki kemampuan menggambar line art atau teks yang kompleks, namun melakukannya dengan sangat lambat karena gerakan penanya. Plotter generasi dini bekerja dengan meletakkan kertas di atas sebuah roller yang menggerakkan kertas secara maju-mundur untuk gerakan ke sumbu X, sementara pena bergerak di sumbu Y. Terdapat juga metode lain yang menggunakan penaballpoint untuk menggambar pantograph dan menggerakkan mesin dengan motor yang dikendalikan komputer; metode ini lebih lambat, dan membutuhkan ruang lebih luas. Kemudian, ditambahkan jepitan elektronik untuk menahan pena di tempatnya, sehingga pena bisa diganti dan plotter bisa menghasilkan gambar berwarna.

3. Speaker
Ada beberapa jenis speaker, yaitu:

a. Speaker 2.0

Speaker ini sering dijumpai oleh banyak orang. Biasanya speaker ini terletak di sisi kanan dan di sisi kiri si pengguna. Dalam jenis speaker ini, juga memiliki 2 generasi yaitu speaker 2.0 dan speaker 2.1.

Karakteristik:

1) Terdiri dari 2 speaker
2) Terdapat subwoofer (pengeras bass)

Cara Kerja:

Ketika speaker disambungkan dengan PC, akan langsung aktif. Jadi cara kerjanya mudah.

b. Speaker 4.0

Speaker ini biasanya digunakan untuk menonton film, seperti home teater, speaker ini bisa menghasilkan suara seperti yang aslinya.

Karakteristik:

1) Terdapat 4 speaker
2) Menghasilkan suara yang lebih bagus dibandingkan dengan speaker 2.0
3) Terdapat pengeras bass

Cara Kerja:

Cara kerjanya hampir sama dengan speaker 2.0, namun bedanya pada speaker ini terdapat 4 speaker, jadi suara yang dikeluarkan bisa lebih jelas dan terdengar seperti aslinya.

Komentar

Postingan Populer